Selasa, 10 Maret 2015

Kisah

Pada tanggal 10  Bulan Maret Tahun 2015 Tepatnya Pm: 11:20 Wita Tersentula hatiku pertama kalinya di kota ini, Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Di suatu  malam pulang nya dari Gereja ST. Clemens Mandonga, naik angkot pulang tiba ditujuan dengan selamat Puji Tuhan. Pas ketika membayar angkot salah tarik uang untuk membayar, uangku jatuh 10ribu saya tdk merasah & lihat nya. Setelah membayar, Saya beranjak ke warung sebentar  untuk membeli rokok alias Rokok Dunhill. Ada anak-anak dengan wajah polosnya datang kepadaku sambil tersenyum. Anak itu berusia 11th kira-kira usianya seperti itu. Dia memanggil saya Om berkali kali dan sayapun cuek dan pergi begitu saja tidak menghiraukan nya. Si anak itu memanggil  lagi perasaan saya mulai tidak nyaman mendengar itu. Aku pun terdian seketika dan memperlambat langkah kaki saya sambil menoleh ke belakang. Saya melihat anak itu dan memandangnya. Dengan tas ransel eiger warna hitam di pundaknya. Dia mengulur kan tangannya kepadaku aku pun kaget sabil bertanya kepadanya. Ada apa ini Ade?....., (Dengan nada agak Kasar) lalu si anak itu bicara sama saya, " Uang ta jatuh tadi Om " Saya langsung tersenyum kepada si anak itu, Ow..... begitu ya? (Sambil tersenyum) melihat anak itu terharu sekali hatiku. Aku pun langsung bilang kepadanya ya sudah Dik ambil mi saja itu uang tidak apa-apa buat kamu saja tapi dia tetap saja tidak mau. Aku mulai bertanya tanya sama si anak itu. (Mulailah Bercakap cakap) Dimana kamu tinggal, kenapa belum pulang (Tanya saya). Dengan senyumnya dia jawab saya. Saya tinggal Dimata Om lewati kota lama. Terus saya pun tanya lagi siapa yang kamu tunggu? dia jawab lagi ayahku saya tunggu Om belum k dia jemput-jemput saya mau pulang. Berkali kali saya mulai bertanya lagi kemu tadi kesini sama siapa? Dia jawab Ayah ku ji Om, yg antar saya. Terus kamu biking apa disini? Dia menjawab saya les Matematika Om, (sambil menunjuk bangunan Ruko) Ow... Saya pun goyang kepala. Sudah berapa lama kamu les disini? Dia memjawab sudah lama mi Om ada mi 1 minggu biasa ji ayah ku yang antar jemput saya jam 10 tapi kenapa ini malam lama sekali? (Sambil melihat aku). Akupun mulai terharu melihat si anak itu. Saya bertanya lagi kita tau ji ka Nomer HP  ayah ta? (Dia menjawab) Tau ji Om. Saya pun minta untuk tes menghubungi ayah nya. Pertama kali menghubungi Ayah nya tidak diangkat angkat telpon ku. Aku mencoba lagi ke dua kali sama saja tidak diangkat juga. gelisah mi juga saya sambil melihat si anak itu. Rasah kasiha pun  mulai terasah saya mencoba lagi Hubungi Nomer HP Ayah nya e.... Hp ku lowbet tambah tidak enak lagi perasaanku. Saya tawari dia kita naik saja  taxi dik!!!.. tapi dia tidak mau jangan mi Om Ayah ku ji yang saya tunggu. Saya pun mendekat kepada si anak itu (sambil melihatnya) Tidak apa apa ji dik nanti saya antar kita pulang naik taxi. Dia masih saja tidak mau. Malahan dia bilang terima kasih Om  saya tunggu ji Ayah ku. Aduh saya pun bingung hening sejenak kami bicara-bicara. Tambah bersalah lagi kalau saya tinggalkan si anak itu rasah sedih pun semakin menjadi jadi gemana ya? dalam hatiku saya mulai berpikir. Aku pun memanggilnya dik kita tunggu paeng saya disini nha? saya pergi dulu chas hp ku dia lowbet sekali tidak bisa ini saya hubungi ayah ta. dia pun menjawan Iya Om tidak apa apa ji saya tunggu ayah ku disini. Ok paeng saya pun beranjak ke kantor chas hp ku. 5menit kemudia saya kembali ke si anak itu eh.... Dia sudah tidak ada lagi ditempat tadi. Kendaraanpun semakin sepih aduh dalam hati Ku Ya Tuhan Semoga saja si anak tadi sudah di jemput sama Ayah nya.  
Di situlah saya merasah terpukul sekali melihat hal-hal seperti ini. Bayangkan saja coba Kita di posisi seperti ini  seperti si anak itu. Gimana ya??? kira-kira mi saja sendiri......... Silakan merenung My Friend.... Itulah Kisah Ku....... <3 <3 <3  :)